Minggu, 23 Oktober 2016

REVIEW: Paket Cleanser La Tulipe

     Holaaaa, balik lagi kali ini buat review produk yang pernah aku pake. Kali ini aku mau review produk pembersih yang pernah aku coba (pakenya bentar aja). Sebenernya sebelum ini aku pernah pake beberapa produk pembersih yang oke buat kulit aku tapi entah kenapa muncul keinginan untuk coba produk pembersih merk lain waktu itu (mungkin karena ada bisikan gaib,hahaha...). Akhirnya karena semaleman sampe kepikiran besoknya langsung deh mampir ke standa la tulipe di salah satu supermarket yang ada di kota ku. Kenapa pilih La Tulipe? Alesannya sebetulnya kelanjutan dari review aku sebelumnya tentang krim malem La Tulipe Serie Whiteness. Jadi beli paket pembersih ini bukan karena suka tapi karena ga enak sama mba SPG nya yang udah maksa banget buat beli produk serie Whiteness dari La Tulipe sepaket. Daripada dia bete aku beli deng produk pembersih lain dari La Tulipe yang harganya dibawah produk yang mba SPG tawarkan :( ini penampakan produk yang aku beli..
    
     Semuanya terdiri dari 3 produk yaitu milk cleanser, face tonik dan facial soap. Aku beli botol yang isi 125 ml jaga-jaga kalo ga cocok nanti dikulit. Harganya lumayan mahal dari produk sejenis yang pernah aku pake kisaran 30-35 ribu per produknya, jadi sepaket gitu harganya 100ribuan lah. Yang buat aku tertarik untuk pilih produk ini lagi lagi karena water base (hehehehe...), apalagi pas liat face tonicnya itu mengandung extract tomato (aku suka bangeeet sama tomat karna manfaatnya luar biasa buat kulit). Semua produknya ditujukan untuk kulit berminyak (kulitku cenderung kombinasi). Alasan lain lagi aku pilih beli produk ini (banyak alasan ya,,maapkeun..) karena susunan produknya sama dengan susunan produk pembersih wajah waktu aku perawatan dokter, makanya tambah yakin kalo produk ini cucok. 
     Milk cleanser nya berwarna putih dan tanpa bau (Good), disana ada petunjuk pemakaiannya dimana setelah kita olesin itu milk cleanser ke muka harus didiemin dulu 2 menitan baru deh dibersihkan dengan kapas. Face tonicnya warna orange ada baunya tapi ga terlalu mengganggu buat aku katanya yang extract tomato ini untuk all skin type alias segala jenis kulit (ga termasuk kulit badak loh ya hahaha). Facial Soapnya cenderung berwarna bening tapi agak kekuningan. Di kemasan Facial Soapnya dituliskan kalau pemakaiannya cukup 1 kali sehari di waktu pagi saja. Ada yang berbeda dari cara pemakaian ke tiga produk ini, biasanya dan sepengetahuanku (based on pengalaman dan googling) langkah penggunaan produk ini urutannya dimulai dari milk cleanser kemudian soap baru face toner/tonic, sementara di petunjuk penggunaan khusus untuk brand La Tulipe ini pembersihan dimulai dengan facial soap kemudian baru aplikasikan milk cleanser dan face tonic. Lain dari biasanya memang tapi aku tetep pake cara yang pertama yang dimulai dengan milk cleanser. Alasannya karena menurutku akan lebih bersih jiga sisa milk cleanser ini kita bersihkan dengan soap kemudian selanjutnya memakai face tonic untuk mengecilkan pori.
     Oke langsung ke hasil pemakaian setelah kira-kira 5 hari disertai pemakaian krim malam yang ada di review sebelumnya. Pertama cuci muka dengan produk ini enak-enak aja sih, aku pakai facial soapnya sehari dua kali (bandel ga nurut sama ketentuan pemakaian) nah semakin hari rasanya muka ku ini semakin kering dan kusam tambah lagi jerawatan karena efek krim malam yang ga cocok. Tanduuuus banget rasanya kulit muka ini padahal nutrisi dari makanan dan air minum udah cukup malah aku tambah porsinya. Yang bikin ilfill muka jadi kuseeem kayak orang ga mandi hehe...Ada yang aku suka sebetulnya dari facial soapnya, pas digosok dengan tangan (supaya menghasilkan busa) ternyata ga berbusa sama sekali mirip dengan sabun wajah dari dokter pas aku perawatan. Tapi sayang seribu sayang aku harus STOP pakai produk pembersih dari brand ini karena ga cucok ah mukaku  jadinya hehe... Mungkin memang produk ini diperuntukan bagi kulit wajah yang berminyaknya pake banget sementara kulitku cenderung normal dan berminyak didaerah T aja, kemungkinan lagi salahnya karena pemakaian sabunnya yang ga sesuai ketentuan (bandel sih) satu lagi boleh ya??? hehehe... Penyebab lainnya juga mungkin karena efek ga cocok pemakaian krim malam. Ga cocok di aku bukan berarti ga cocok di yang lain loh ya buktinya ada juga review yang isinya bilang kalo dia cocok banget sama produk ini dan memang liat perubahan wajahnya jadi lebih bagus setelah pake produk ini. well pilihan kembali ke tangan  masing-masing hehehe...
     Semoga pengalaman yang aku share disini membantu ya atau mungkin sekedar menghibur,hehe...babayyyy...


Kamis, 20 Oktober 2016

Ga nyontek gak akan mati ko

     NYONTEK alias kerjasama dalam hal yang buruk di tempat dan kondisi yang salah. Selama ini kayaknya kita semua sudah ga asing dengan isitilah nyontek ya, dari mulai masuk sekolah dasar, SMP, SMA sampe perguruan tinggi. Apa sih penyebab yang mendorong keinginan untuk nyontek ini membara? Emang kalo  nyontek nilai yang kita dapet bakal bagus terus? eh takut dosa ga kalo  nyontek? hehehe...


 Hasil gambar untuk nyontek




     Kita bahas penyebabnya dulu ya, kenapa seseorang selalu berkeinginan untuk nyontek terutama saat ujian. Penyebab yang paling dasar menurutku sih kurangnya rasa PERCAYA DIRI. Yup, kalo seseorang rasa percaya dirinya sudah bagus, buat apalagi nyontek atau minta jawaban ujian ke orang lain? Orang yang percaya diri itu artinya orang yang sudah merasa yakin dengan apa yang dilakukannya termasuk dalam mengisi jawaban saat ujian. Sayangnya banyak diantara kita yang rasa percaya dirinya rendah, masih banyak orang yang lebih percaya dengan kemampuan orang lain dibanding dengan kemampuannya sendiri, padahal belum tentu orang yang dia contekin jawabannya benar (apes). Pengalamanku selama beberapa kali ngawas ujian, banyak dari siswa yang sebenernya mampu bekerja sendiri tapi karena dia ga cukup percaya diri akhirnya nyontek deh, ada lagi nih dalam kondisi ujian yang sifatnya openbook aja bahkan siswa-siswa yang tetep nyontek ke temennya. Padahal ya menurutku buat apa nyontek lagi toh dia dipersilahkan cari jawaban soal di buku saat ujian. Ini tanda kalau memang masih banyak yang kepercayaan dirinya perlu kembali ditingkatkan.
     Penyebab selanjutnya adalah KEBIASAAN, aneh ya ko nyontek bisa jadi kebiasaan? hehe.. Rasa-rasanya kalo ga nyontek waktu ujian kayak ada yang kurang. Ini berarti sudah setingkat lebih parah dari kurang percaya diri lah wong udah jadi suatu "habit". Kebiasaan ini muncul saking seringnya nyontek dalam berbagai kondisi saat ujian. Mulai dari rasa ga percaya diri, merasa ga mampu untuk bekerja sendiri, sekali dua kali nyoba minta jawaban ke orang lain, eeh lama kelamaan malah ga enak rasanya kalo ga nyontek meskipun udah berusaha semaksimal  mungkin untuk menghadapi ujian.
     Penyebab ketiga yaitu kurangnya persiapan sebelum menghadapi ujian. Nah penyebab yang satu ini juga disponsori oleh berbagai faktor. Ada faktor yang disengaja dan tidak disengaja. Fakor yang disengaja diantaranya, sengaja tidak melakukan persiapan saat mau ujian karena mengandalkan orang lain saat ujian berlangsung. Sayangnya orang-orang yang seperti ini kurang memikirkan kemungkinan lain seperti orang yang jadi andalannya tiba-tiba sakit dan ga bisa ikut ujian, pengawasnya teliti banget (bahkan buat noleh aja susah) daan masih banyak lainnya. Lebih kasian lagi kalo orang-orang seperti ini ga punya rencana cadangan,hehehe... Untuk faktor yang tidak disengaja misalnya karena ada kejadian yang tidak terduga sehingga waktu kita ga ada buat persiapa ujian. Banyak lah ya kondisi tidak terduga ini dan pastinya kondisi yang kurang baik.
     Penyebab keempat adalah terlalu fokus pada nilai/angka yang jadi target kita. Udah jadi hal yang umum kalau di masyarakat kita itu kebanyakan yang jadi patokan keberhasilan adalah angka yang tinggi baik itu nilai ujian, harta kekayaan, jabatan, berat badan yang tinggi (ini kayaknya ga termasuk deh), dsb. Sifat kayak gini nih yang menyebabkan atau mendorong tindakan korupsi, baik kecil-kecilan maupun besar-besaran. Belum jadi horang kayah kalo mobilnya belum punya 5 atau penghasilannya belum ratusan juta. Belum pinter dan berprestasi kalo nilai ujiannya jelek. Kebiasaan dan cara pandang yang sepenuhnya salah. Jadi kita cuma fokus ke nilainya aja bukan ke prosesnya. Kita lebih banyak senang dengan nilai yang besar tanpa instrospeksi diri sebetulnya nilai ini sudah mewakili kemampuan kita yang sebenernya atau belum. Jleb banget ya, idealnya sih kalo kita punya kemampuan pasti nilai juga besar atau sesuai kemampuan. Makanya jangan bangga dulu dengan nilai yang bagus tanpa disertai kemampuan yang mumpuni.
     Nah itu beberapa penyebab keinginan nyontek selalu ada terus gimana caranya supaya keinginan nyontek itu berkurang bahkan lenyap dari muka bumi? Caranya ya dengan mengendalikan penyebabnya. Lebih jelasnya ini cara yang bisa kita lakukan untuk berubah  menjadi orang yang lebih baik dan ga kecanduan nyontek:
  1. Tingkatkan rasa percaya diri. Caranya perbanyak membaca, bergaul, belajar dan memperbaiki segala kekurangan yang kita miliki. Kalo kita banyak malas untuk membaca berarti mulailah dengan membiasakan diri untuk membaca sedikit demi sedikit yang penting konsisten dilakukan. Jangan lupa untuk senantiasa meningkatkan kemampuan yang kita miliki dengan tujuan agar kita tidak terlalu bergantung pada orang lain bahkan bisa memberikan manfaat bagi orang lain.
  2. Berusaha untuk mengurangi kebiasaan mencontek ini sedini mungkin. Caranya mulai membiasakan diri untuk menahan keinginan mencontek, selalu harus diingat bahwa mencontek adalah kebiasaan yang buruk dan tidak bermanfaat untuk kita. Jika kita terbiasa mencontek, kita tidak akan pernah bisa merasa puas dan mandiri. Selalu saja tergantung pada orang lain untuk menyelesaikan masalah yang kita hadapi. Motivasi diri sendiri untuk menghilangkan kebiasaan ini, karena motivasi yang besar pengaruhnya adalah motivasi yang berasal dari diri sendiri. Aku sendiri dulu memulainya dengan cara bertahap, misalnya sehari ini nyontek 5 nomor ke temen, besoknya berarti harus semakin berkurang sampai ga pernah nyontek lagi sedikitpun. Kuncinya adalah rasa sadar dalam diri kita sendiri bahwa perbuatan itu buruk.
  3. Kurang persiapan karena faktor yang disengaja bisa diatasi dengan cara mulai membentengi diri untuk tidak mengandalkan orang lain dalam berbagai kondisi. Yakin jika kita bisa menyelesaikan soal ujian dengan baik dengan berbagai usaha yang sudah kita lakukan sebelumnya. Untuk faktor yang tidak disengaja biasanya memang menjadi kondisi yang sulit tapi bukan berarti kita boleh nyontek. Caranya dengan tetap membentengi diri untuk nyontek dan mengerjakan soal ujian sesuai dengan kemampuan kita, tanamkan kejujuran dalam diri kita karena segala sesuatu yang kita kerjakan akan sesuai dengan hasilnya.
  4. Jangan melakukan segala sesuatu hanya berpatok pada nilai yang ingin kita raih. Biasakan untuk selalu  memperhatikan proses, karena keberhasilan sesungguhnya adalah dalam prosesnya. Ketika kita sudah berusaha maksimal maka kemungkinan besar hasilnya juga maksimal. Selalu ingat bahwa nilai itu hanya angka yang perlu kita raih adalah sikap kerjakeras dan sikap positif lain yang kita gunakan dalam proses serta mampu membangun mental yang kuat dalam diri kita.
  5. Yang paling utama dan jangan dilewatkan adalah selalu ingat ada yang memperhatikan setiap gerak gerik kita yaitu Tuhan. Ingat nyontek bukan perbuatan yang jujur, artinya suatu perbuatan yang menimbulkan dosa dan tidak mendidik diri kita untuk menjadi pribadi yang tangguh. Setelah kita berusaha maksimal tugas kita adalah berdoa dan pasrah, karena segala yang terjadi atas kehendak Tuhan. Tuhan itu adil dan Maha Melihat, jadi serahkan semuanya pada Tuhan setelah kita berproses dengan cara yang baik tentunya.
     Fiuuh,,,rasanya itu aja deh beberapa tips yang bisa aku bagiin, berdasarkan pengalaman pribadi loh ya. Pengalaman yang panjang dari mulai SD, SMP, SMA, Perguruan Tinggi dan jadi Pendidik. Aku sebenernya bukan yang terlalu addict banget nyontek tapi beberapa kesempatan masih lah. Kesadaran buat ga nyontek sudah muncul dari kelas 1 SMP sampe akhirnya berusaha buat ga nyontek dan bisaaa,,,,hehehehe... Setelah jadi pendidik dan banyak melihat anak didik yang tiada ujian tanpa nyontek mulai muncul keresahan (cieee...). Resah karena banyak generasi muda yang tingkat percaya dirinya rendah dan resah karena nyontek itu adalah benih-benih ketidakjujuran. Ada yang bilang sih nyontek itu benih korupsi. Susah banget menumbuhkan kesadaran untuk ga nyontek terutama di lingkukan tempat aku mengajar. Sekalipun bertindak tegas teteeep aja ada yang  ngeyel buat nyontek. Padahal kebaikan sebenernya untuk mereka sendiri loh dan bangsa ini ke depan. Meskipun masih susah tapi harus terus berusaha untuk menghasilkan generasi yang jujur (nyemangatin diri sendiri, haha). Akhir kata,,,yuk kita banyak-banyak introspeksi dan berusaha jadi diri yang lebih baik untuk membangun masa depan yang cerah (lebai)....Thank you... 

Minggu, 16 Oktober 2016

Review La Tulipe Lightening Cream-Whitenes Series

     Di pagi yang mendung sambil duduk termenung daripada bingung mending nulis review produk hehehe...
Oke kali ini ada produk baru dari la tulipe yang mau aku review. Produk ini juga masuknya ke series terbaru yang dikeluarin sama la tulipe yaitu La Tulipe Whitenes series. Baru kali ini sih sebenernya coba skin care dari brand satu ini, karna beberapa hari kemaren sempet galau cari krim malem yang cocok buat mukaku. Galau ini juga disponsori oleh krim malem brand lainnya yang sempet aku pake dan hasilnya tidak sesuai harapan (review menyusul) padahal produk lainnya dari brand ini cocok-cocok aja.
     Tertarik dan akhirnya pengen nyoba produk skin care  La Tulipe sebenernya gara-gara sebelumnya aku coba pake DD cream dari LT Pro yang mana masih sodaraan sama La Tulipe dan hasilnya bagus (Review nyusul lagi yah). Nah dari situ muncullah keinginan yang kuat buat pilih krim malem dari brand yang sama. Setelah berpikir dan menimbang (Lebai) besoknya langsung deh aku samperin stand nya La Tulipe dan disambut dengan hangat oleh mba SPG nya. Tadinya sih aku tanya krim malem dari LT Pro yang berbahan dasar air karena takut malah berminyak setelah pake krim malam, mba SPG nya nyaranin pake La Tulipe lightening cream dari whitenes series yang mengandung korean golden bell extract buat dipake malam hari. Kata mba SPG nya teksturnya ga creamy dan mudah diserap kulit, sempet dicobain juga dikulit tangan dan emang bener ga creamy dan cepet meresap dikulit. Pokoknya waktu itu diyakinkan banget sama mba SPG nya kalo produk ini bagus, cepet bikin putihnya dan ga bikin muka berminyak. SPG La Tulipe di tempat yang aku datengin ini memang kayaknya pinter banget mempengaruhi calon konsumen ya (atau emang akunya aja cepet terpengaruh,hahaha). Jelasin produknya panjang lebar banget, kereta aja kalah panjangnya..
     Balik lagi ke produk yang lagi kita bahas, katanya mengandung korean golden bell extract yang berfungsi mencerahkan kulit. Padahal tau aja ngga nih tentang "korean golden bell" ini. Yang pasti kayaknya berasal dari korea. Sempet bayangin kalo komponen ini bantuk aslinya kayak sejenis lonceng gitu (jauuh bangeet). Produk ini bagian dari serie whitenes La Tulipe yang komplitnya (kalo ga salah) serie ini terdiri dari milk cleanser, toner, cream buat ilangin bekas jerawat, SPF dan lightening creamnya ini. Sempet ditawarin paket milk cleanser, face toner dan cream penghilang bekas jerawat katanya karena harganya jadi lebih  murah, tapi aku tolak soalnya belum yakin banget produk ini bakal cocok atau ngga dikulitku. Sebagain ganti karena ga beli produk yang sepaket itu, aku beli paket pencuci dari La Tulipe (review kembali menyusul hehe,,) harganya lumayan mahal juga tapi yasudahlah, alasan beli produk ini sebenernya karena ga enak aja sama mba SPG yang sudah sedikit maksa buat beli produk-produknya huft..
     Harga Lightening cream ini berkisar di angka 50 ribu rupiah untuk ukuran 30 gr (agak lupa antara 30-50 gr). Kecil ukurannya tapi pakenya juga emang tipis-tipis aja di wajah jadi kayaknya lumayan hemat. Ini penampakan produknya.

 







     Setelah beli banyak produk-produk itu muncul rasa penasaran pengen cepet nyoba hehe.. Malam harinya langsung aku coba yang lightening creamnya sebagai pengganti krim malam. Setelah mencuci wajah seperti biasa aku langsung aplikasikan krim ini diwajah, teksturnya lebih encer dari krim malam kebanyakan pertanda bahwa produk ini water base (Maafkan kesotoyan ini). Setelah dioles ke muka ternyata ada yang aku ga suka, wanginya itu loh kayak jamu dan cukup menyengat tapi aku kuat-kuatin aja dengan harapan hasilnya bagus di kulitku. Menggunakan krim ini pas tidur rasanya jadi agak aneh dan menyebabkan ga bisa tidur mungkin karena baunya itu. Besok paginya pas aku pegang muka kayaknya sedikit berminyak tapi ga lebay, bagusnya jerawat yang ada di wajah jadi kering dan sempet berpikir kalo ini pertanda baik.
     Di hari kedua pemakaian muncul jerawat merah, bengkak dan bernanah dibeberapa bagian wajah yang aku anggap mungkin ini proses pembersihan dari produk sebelumnya yang aku pake (padahal udah 2 bulanan ga pake krim malam). Hari-hari berikutnya setelah sembuh jerawat yang itu muncul lagi jerawat yang sama di tempat berbeda dan muncul beberapa jerawat kecil, selain itu setelah menggunakan krim ini beberapa hari ko wajah ini jadi lebih  kusam dan kemerahan disekitar pipi, intinya merasa ga nyaman. Jerawat yang bengkak juga lama sembuhnya, nah loh apakah ini pertanda buruk? Beberapa kali mencoba positif thinking tapi ternyata ga bertahan lama karena kondisi wajah tidak menunjukkan progress yang bagus setelah memakai krim ini. Akhirmya dengan penuh pertimbangan (lebai lagi) aku memutuskan untuk stop menggunakan krim ini dan puasa dulu pake krim malam. Sekarang aku lagi fokus memperbaiki kondisi kulit yang lagi labil karena pemakaian krim ini, huhuhuhu....
     Beberapa hari ga pake krim ini ternyata memberikan dampak positif, jadi kesimpulan dari review ini sepertinya produk ini tidak cocok di kulitku, belum tentu ga cocok juga buat yang lain loh ya. Pelajaran yang ga kalah penting lebih baik baca dulu banyak review produk yang lagi kita incer dan pertimbangkan matang-matang, jangan sampe kalap hehehe...Sekian review untuk La Tulipe Lightening cream whitenes series dari aku semoga bisa bermanfaat,, see you dipengalaman lainnya ;)

REVIEW: SALON KECANTIKAN DI TASIKMALAYA

     Suka bingung juga ya kalo lagi maen ke kota lain terus tiba-tiba pengen nyalon dan ga tau harus nyalon kemana hehe.. Nah kali ini aku ...