Kamis, 20 Oktober 2016

Ga nyontek gak akan mati ko

     NYONTEK alias kerjasama dalam hal yang buruk di tempat dan kondisi yang salah. Selama ini kayaknya kita semua sudah ga asing dengan isitilah nyontek ya, dari mulai masuk sekolah dasar, SMP, SMA sampe perguruan tinggi. Apa sih penyebab yang mendorong keinginan untuk nyontek ini membara? Emang kalo  nyontek nilai yang kita dapet bakal bagus terus? eh takut dosa ga kalo  nyontek? hehehe...


 Hasil gambar untuk nyontek




     Kita bahas penyebabnya dulu ya, kenapa seseorang selalu berkeinginan untuk nyontek terutama saat ujian. Penyebab yang paling dasar menurutku sih kurangnya rasa PERCAYA DIRI. Yup, kalo seseorang rasa percaya dirinya sudah bagus, buat apalagi nyontek atau minta jawaban ujian ke orang lain? Orang yang percaya diri itu artinya orang yang sudah merasa yakin dengan apa yang dilakukannya termasuk dalam mengisi jawaban saat ujian. Sayangnya banyak diantara kita yang rasa percaya dirinya rendah, masih banyak orang yang lebih percaya dengan kemampuan orang lain dibanding dengan kemampuannya sendiri, padahal belum tentu orang yang dia contekin jawabannya benar (apes). Pengalamanku selama beberapa kali ngawas ujian, banyak dari siswa yang sebenernya mampu bekerja sendiri tapi karena dia ga cukup percaya diri akhirnya nyontek deh, ada lagi nih dalam kondisi ujian yang sifatnya openbook aja bahkan siswa-siswa yang tetep nyontek ke temennya. Padahal ya menurutku buat apa nyontek lagi toh dia dipersilahkan cari jawaban soal di buku saat ujian. Ini tanda kalau memang masih banyak yang kepercayaan dirinya perlu kembali ditingkatkan.
     Penyebab selanjutnya adalah KEBIASAAN, aneh ya ko nyontek bisa jadi kebiasaan? hehe.. Rasa-rasanya kalo ga nyontek waktu ujian kayak ada yang kurang. Ini berarti sudah setingkat lebih parah dari kurang percaya diri lah wong udah jadi suatu "habit". Kebiasaan ini muncul saking seringnya nyontek dalam berbagai kondisi saat ujian. Mulai dari rasa ga percaya diri, merasa ga mampu untuk bekerja sendiri, sekali dua kali nyoba minta jawaban ke orang lain, eeh lama kelamaan malah ga enak rasanya kalo ga nyontek meskipun udah berusaha semaksimal  mungkin untuk menghadapi ujian.
     Penyebab ketiga yaitu kurangnya persiapan sebelum menghadapi ujian. Nah penyebab yang satu ini juga disponsori oleh berbagai faktor. Ada faktor yang disengaja dan tidak disengaja. Fakor yang disengaja diantaranya, sengaja tidak melakukan persiapan saat mau ujian karena mengandalkan orang lain saat ujian berlangsung. Sayangnya orang-orang yang seperti ini kurang memikirkan kemungkinan lain seperti orang yang jadi andalannya tiba-tiba sakit dan ga bisa ikut ujian, pengawasnya teliti banget (bahkan buat noleh aja susah) daan masih banyak lainnya. Lebih kasian lagi kalo orang-orang seperti ini ga punya rencana cadangan,hehehe... Untuk faktor yang tidak disengaja misalnya karena ada kejadian yang tidak terduga sehingga waktu kita ga ada buat persiapa ujian. Banyak lah ya kondisi tidak terduga ini dan pastinya kondisi yang kurang baik.
     Penyebab keempat adalah terlalu fokus pada nilai/angka yang jadi target kita. Udah jadi hal yang umum kalau di masyarakat kita itu kebanyakan yang jadi patokan keberhasilan adalah angka yang tinggi baik itu nilai ujian, harta kekayaan, jabatan, berat badan yang tinggi (ini kayaknya ga termasuk deh), dsb. Sifat kayak gini nih yang menyebabkan atau mendorong tindakan korupsi, baik kecil-kecilan maupun besar-besaran. Belum jadi horang kayah kalo mobilnya belum punya 5 atau penghasilannya belum ratusan juta. Belum pinter dan berprestasi kalo nilai ujiannya jelek. Kebiasaan dan cara pandang yang sepenuhnya salah. Jadi kita cuma fokus ke nilainya aja bukan ke prosesnya. Kita lebih banyak senang dengan nilai yang besar tanpa instrospeksi diri sebetulnya nilai ini sudah mewakili kemampuan kita yang sebenernya atau belum. Jleb banget ya, idealnya sih kalo kita punya kemampuan pasti nilai juga besar atau sesuai kemampuan. Makanya jangan bangga dulu dengan nilai yang bagus tanpa disertai kemampuan yang mumpuni.
     Nah itu beberapa penyebab keinginan nyontek selalu ada terus gimana caranya supaya keinginan nyontek itu berkurang bahkan lenyap dari muka bumi? Caranya ya dengan mengendalikan penyebabnya. Lebih jelasnya ini cara yang bisa kita lakukan untuk berubah  menjadi orang yang lebih baik dan ga kecanduan nyontek:
  1. Tingkatkan rasa percaya diri. Caranya perbanyak membaca, bergaul, belajar dan memperbaiki segala kekurangan yang kita miliki. Kalo kita banyak malas untuk membaca berarti mulailah dengan membiasakan diri untuk membaca sedikit demi sedikit yang penting konsisten dilakukan. Jangan lupa untuk senantiasa meningkatkan kemampuan yang kita miliki dengan tujuan agar kita tidak terlalu bergantung pada orang lain bahkan bisa memberikan manfaat bagi orang lain.
  2. Berusaha untuk mengurangi kebiasaan mencontek ini sedini mungkin. Caranya mulai membiasakan diri untuk menahan keinginan mencontek, selalu harus diingat bahwa mencontek adalah kebiasaan yang buruk dan tidak bermanfaat untuk kita. Jika kita terbiasa mencontek, kita tidak akan pernah bisa merasa puas dan mandiri. Selalu saja tergantung pada orang lain untuk menyelesaikan masalah yang kita hadapi. Motivasi diri sendiri untuk menghilangkan kebiasaan ini, karena motivasi yang besar pengaruhnya adalah motivasi yang berasal dari diri sendiri. Aku sendiri dulu memulainya dengan cara bertahap, misalnya sehari ini nyontek 5 nomor ke temen, besoknya berarti harus semakin berkurang sampai ga pernah nyontek lagi sedikitpun. Kuncinya adalah rasa sadar dalam diri kita sendiri bahwa perbuatan itu buruk.
  3. Kurang persiapan karena faktor yang disengaja bisa diatasi dengan cara mulai membentengi diri untuk tidak mengandalkan orang lain dalam berbagai kondisi. Yakin jika kita bisa menyelesaikan soal ujian dengan baik dengan berbagai usaha yang sudah kita lakukan sebelumnya. Untuk faktor yang tidak disengaja biasanya memang menjadi kondisi yang sulit tapi bukan berarti kita boleh nyontek. Caranya dengan tetap membentengi diri untuk nyontek dan mengerjakan soal ujian sesuai dengan kemampuan kita, tanamkan kejujuran dalam diri kita karena segala sesuatu yang kita kerjakan akan sesuai dengan hasilnya.
  4. Jangan melakukan segala sesuatu hanya berpatok pada nilai yang ingin kita raih. Biasakan untuk selalu  memperhatikan proses, karena keberhasilan sesungguhnya adalah dalam prosesnya. Ketika kita sudah berusaha maksimal maka kemungkinan besar hasilnya juga maksimal. Selalu ingat bahwa nilai itu hanya angka yang perlu kita raih adalah sikap kerjakeras dan sikap positif lain yang kita gunakan dalam proses serta mampu membangun mental yang kuat dalam diri kita.
  5. Yang paling utama dan jangan dilewatkan adalah selalu ingat ada yang memperhatikan setiap gerak gerik kita yaitu Tuhan. Ingat nyontek bukan perbuatan yang jujur, artinya suatu perbuatan yang menimbulkan dosa dan tidak mendidik diri kita untuk menjadi pribadi yang tangguh. Setelah kita berusaha maksimal tugas kita adalah berdoa dan pasrah, karena segala yang terjadi atas kehendak Tuhan. Tuhan itu adil dan Maha Melihat, jadi serahkan semuanya pada Tuhan setelah kita berproses dengan cara yang baik tentunya.
     Fiuuh,,,rasanya itu aja deh beberapa tips yang bisa aku bagiin, berdasarkan pengalaman pribadi loh ya. Pengalaman yang panjang dari mulai SD, SMP, SMA, Perguruan Tinggi dan jadi Pendidik. Aku sebenernya bukan yang terlalu addict banget nyontek tapi beberapa kesempatan masih lah. Kesadaran buat ga nyontek sudah muncul dari kelas 1 SMP sampe akhirnya berusaha buat ga nyontek dan bisaaa,,,,hehehehe... Setelah jadi pendidik dan banyak melihat anak didik yang tiada ujian tanpa nyontek mulai muncul keresahan (cieee...). Resah karena banyak generasi muda yang tingkat percaya dirinya rendah dan resah karena nyontek itu adalah benih-benih ketidakjujuran. Ada yang bilang sih nyontek itu benih korupsi. Susah banget menumbuhkan kesadaran untuk ga nyontek terutama di lingkukan tempat aku mengajar. Sekalipun bertindak tegas teteeep aja ada yang  ngeyel buat nyontek. Padahal kebaikan sebenernya untuk mereka sendiri loh dan bangsa ini ke depan. Meskipun masih susah tapi harus terus berusaha untuk menghasilkan generasi yang jujur (nyemangatin diri sendiri, haha). Akhir kata,,,yuk kita banyak-banyak introspeksi dan berusaha jadi diri yang lebih baik untuk membangun masa depan yang cerah (lebai)....Thank you... 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

REVIEW: SALON KECANTIKAN DI TASIKMALAYA

     Suka bingung juga ya kalo lagi maen ke kota lain terus tiba-tiba pengen nyalon dan ga tau harus nyalon kemana hehe.. Nah kali ini aku ...